Subscribe:

Sabtu, 10 Oktober 2015

Psikologi Manajemen Minggu ke-2 : Komunikasi

1. Definisi Komunikasi


Everett M. Rogers
: Komunikasi adalah proses suatu ide dialihkan dari satu sumber kepada satu atau banyak penerima dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka.

Onong Uchjana Effendy
: Komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberitahu, mengubah sikap, pendapat, atau perilaku, baik secara lisan (langsung) ataupun tidak langsung (melalui media).

Lasswell
: Komunikasi adalah proses yang menggambarkan siapa mengatakn apa dengan cara apa, kepada siapa dengan efek apa.

 William Albig
: Komunikasi adalah proses sosial, dalam arti pelemparan  pesan/lambang yang mana mau tidak mau akan menumbuhkan pengaruh pada semua proses dan berakibat pada bentuk perilaku manusia dan adat kebiasaan.
 
A. Winnet
: Komunikasi merupakan proses pengalihan suatu maksud dari sumber kepada penerima, proses tersebut merupakan suatu seri aktivitas, rangkaian atau tahap-tahap yang memudahkan peralihan maksud tersebut.

Carl I. Hovland
: Komunikasi adalah proses dimana seseorang individu atau komunikator mengoperkan stimulan biasanya dengan lambang-lambang bahasa (verbal maupun non verbal) untuk mengubah tingkah laku orang lain.

Himstreet & Baty
: Komunikasi adalah suatu proses pertukaran informasi antar individu melalui suatu sistem yang biasa (lazim), baik dengan simbol-simbol, sinyak-sinyal, maupun perilaku atau tindakan.

Bovee:
Komunikasi adalah suatu proses pengiriman dan penerimaan pesan


2. Dimensi-dimensi komunikasi
  • Dimensi Isi :
Dimensi isi disandi secara verbal. Dimensi isi menunjukkan muatan (isi) komunikasi, yaitu apa yang dikatakan. Dalam komunikasi massa, dimensi isi merujuk pada isi pesan. Pengaruh suatu berita atau artikel dalam surat kabar, misalnya, hanya bukan bergantung pada isinya, namun juga pada siapa, penulisnya, tata letak (lay out)-nya, jenis huruf yang digunakan, warna tulisan, dan sebagainya.
  • Dimensi Kebisingan :
Bunyi-bunyian yang tidak di kehendaki atau dapat di artikan pula sebagai suara yang salah pada tempat dan waktu yang salah. Kebisingan merupakan salah satu penyebab utama timbulnya gangguan kesehatan bagi para pekerja maupun masyarakat di sekitar tempat bekerja dan sering kali menimbulkan protes dan kemarahan warga yang bertempat tinggal di dekat sumber kebisingan. Sumber kebisingan dapat berasal dari kendaraan bermotor, kawasan industry atau pabrik, pesawat terbang, kereta api, tempat umum dan niaga.
Suara atau bunyi-bunyian dapat di ukur dengan suatu alat yang di sebut “sound level meter” yaitu berupa intensitas atau kekerasan suara di hitung dengan satuan decibel dan frekuensi atau gelombang suara di hitung dengan satuan Hertz, telinga manusia hanya mampu menangkap frekuensi suara berkisar antara 20-20.000 Hertz dan aman pada intensitas suara sekitar 80 desibel, paparan suara atau bunyi-bunyian melampaui kemampuan di atas dalam waktu yang lama dapat menyebabkan terjadinya ketulian sementara atau permanen.
Efek kebisingan terhadap kesehatan di laporkan meningkatkan sensitivitas tubuh berupa peningkatan system kardio vaskuler seperti kenaikan tekanan darah dan denyut jantung. Apabila hal ini terjadi dalam waktu yang lama akan menyebabkan reaksi psikologis berupa menurunnya konsentrasi dan kelelahan. Kebisingan merupakan suatu penghambat jalannya komunikasi yang baik.

  • Dimensi Jaringan :
Biasanya kita berpikir bahwa percakapan antara satu orang dengan orang lain adalah langsung. Tetapi banyak percakapan semacam itu, terutama di dalam organisasi, ditengahi oleh orang lain. Suatu hal yang dianggap harus dinyatakan oleh bagan organisasi kepada kita ialah bahwa seseorang dapat berbicara dengan seseorang lainnya hanya dengan melalui orang lain.
  • Dimensi Arah :
Arah Komunikasi dibagi menjadi dua, yaitu satu arah dan dua arah. Ini merupakan dimensi yang bebas. Apapun yang mungkin dikatakan oleh seseorang kepada orang lain, sejauh mana pun gangguan suara ikut terlibat, bagaimanapun jaringannya. Contohnya : mungkin A berbicara dengan B cara ini: A=>B; atau cara ini: A=><=B. A dapat berbicara dan B hanya dapat mendengarkan, yaitu komunikasi satu arah; atau A dapat berbicara dan B dapat membalas berbicara kembali, yaitu komuniksai dua arah.
 


 Daftar Pustaka :



-Rogers, Everett. M, & Shoemaker F. Flayos. 1971. Communication of Inovation. London : Free Press Macmillan Publishing.
-Onong Effendy Uchajana. 1990. Ilmu Komunikasi, Teori dan Praktek. PT Remaja Rosda Karya : Bandung.
-Tommy Suprapto, M.Si.2009. Pengantar Teori & Manajemen Komunikasi. Yokyakarta:Media Pressindo Wiryanto. Pengantar Ilmu Komunikasi. Grasindo
-Zarkasi, Muslichah. 1978. Psikologi Manajemen. Jakarta: Erlangga       
-Nawangsari, Sri. 1997. Komunikasi Bisnis. Jakarta: Gunadarma
-Naja, Hasanuddin Rahman Daeng. 2004. Manajemen Fit and Proper Test. Yogyakarta: Pustaka Widyatama

0 komentar:

Posting Komentar